Kamis, 27 November 2014

Kembalinya Seorang Aktivis

Kembalinya Seorang Aktivis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Catatan dari 30 Maret 2012
Siang hari disaat matahari terik membakar Kota Makassar. Tampak air turun dengan derasnya dari gas air mata petugas keamanan dan asap tebal yang membubung tinggi di angkasa dari ban bekas yang dibakar para demonstran. Seperti airmata rakyat yang menangis karena penderitaan dan kabut akan masa depan mereka yang semakin tidak jelas.

Mahasiswa lalu datang atas nama pahlawan untuk menolong, tapi pada kenyataannya jutru menorehkan luka pada sebagian masyarakat. Tak tahu lagi siapa yang akan disalahkan, mahasiswa ataukah pemerintah sepertinya sama saja. Rakyat sama-sama tidak merasa damai, tidak percaya, dan tidak nyaman lagi atas kehadirannya.
“Gulingkan Pemerintah!”
“Gulingkan Pemerintah!”
“Pemerintah anj*ng!”
“Turun… Anj*ng…!”
“Turunkan BBM… Turunkan BBM…!”
Sumpah serapah sambung menyambung dari berbagai arah, kata yang sebenarnya tak pantas diucapkan mahasiswa sebagai mahkluk bermartabat dan berilmu tinggi. Barangkali teman-teman mahasiswa lupa kalau mereka selain sebagai agent of change dan social control, mereka juga mempunyai label sebagai moral force. Tapi pada kenyataannya, tidak ada lagi bedanya antara mahasiswa, tukang becak, dan buruh dalam menyampaikan pandapat.

“Betul-betul ini mahasiswa, apa sih mauny
... baca selengkapnya di Kembalinya Seorang Aktivis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Meski Tanpa Ayah

Meski Tanpa Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pagi ini kusambut mentari pagi. Kulangkahkan kaki menuju sekolah, meski tak ada lagi yang mengantarku. Tak seperti dulu saat ayah di sisi ku Ia akan menyambut pagi ini dengan bunyi klakson motornya yang berisik tanda ia terlalu lama menunggu. Bunda akan melihatku dan mengantarku hingga di depan pintu dengan senyuman hangatnya.
Yahh, tapi itu dulu, saat ayah ada di antara kami, kini tak ada lagi senyuman hangat dari bunda, yang ada hanyalah muka letih karena terlalu lelah bekerja, yang ada hanyalah kerut muka tanda bertambah usia.

Dulu aku berfikir betapa menyebalkan ayah dengan segala peraturan yang dibuatnya, tapi kini aku merindukan segala tutur katanya, betapa lembut belaian darinya, bahkan harum tubuhnya pun kini aku rindukan. Aku menyadari betapa pentingnya ia di hidupku, kini pelita itu telah hilang seolah pergi tanpa bayang. yang kucari tak lagi dapat kutemukan hanya angan yang tersisa.

Saat kepergian ayah, kurasakan kehilangan yang luar biasa, hatiku bergejolak, tapi kulihat Bunda ia seolah ingin melawan takdir, hatinya be
... baca selengkapnya di Meski Tanpa Ayah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL

Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tukul Arwana adalah pelawak atau mungkin lebih sukses sebagai presenter yang saat ini termasuk dalam jajaran pesohor dengan bayaran tertinggi negeri ini. Keberhasilan luar biasa yang diperoleh Tukul sekarang sama sekali tidaklah diperoleh tanpa perjuangan. Walaupun terlihat banyak bercanda, namun kadang Tukul menyimpan kesedihan yang amat dalam terhadap sejumlah persoalan hidup yang dialaminya.

Tahun 1985, Tukul dan Joko mengikuti Lomba Lawak Mini Kata Nasional di Balai Sidang. Saat itu jurinya almarhum Arwah Setiawan dari Lembaga Humor Indonesia, Dono dari Warkop dan Asmuni dari Srimulat. Saat itu, grup lawaknya terpilih menjadi pemenang. Saat Tukul berpikir, dengan memenangi lomba lawak tingkat nasional maka dirinya akan kebanjiran order. Namun, kenyataan tidaklah begitu mudah. Bahkan semua koran yang dibelinya tidak ada satu pun yang memuat tentang kemenangannya. Perasaannya sangat sedih waktu itu.

Di saat belum sukses, Tukul sempat merasa nelangsa di saat pulang kampung. Tidak seperti yang dibayangkan orang, pulang kampung dengan membawa mobil dan penampilan oke. Namun kenyataannya, Tukul pulang kampung dengan badan kurus dengan langkah yang sepe
... baca selengkapnya di Habis Gelap, Terbitlah: TUKUL Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Rabu, 26 November 2014

MENANGGUK UNTUNG DARI BERITA BURUK

MENANGGUK UNTUNG DARI BERITA BURUK Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

19 Agustus 2007 – 04:43 (Her Suharyanto)   Diposting oleh: Editor

(Rate: 5.00 / 1 votes) Seri Artikel News for Wealth

“Her, mau ditraktir apa? Aku baru menang besar.” Itu suara teman lama saya melalui saluran telepon sekitar minggu kedua Agustus. Suaranya cerah dan bening, berbeda sekali dengan suaranya sekitar awal tahun ini.

Awal tahun ini dia sering berbagi cerita mengenai pahit getirnya mencari uang. Waktu itu dia sedang bersusah payah mencari pelanggan briket batubara. Sharing-sharingnya terdengar berat waktu itu, tetapi keteguhan hatinya juga bisa saya rasakan. Setelah absen bertelepon sekitar dua bulan, dia kembali menelepon bahwa dia mulai aktif belajar investasi pada instrumen opsi saham (stock option). “Saya didampingi seorang mentor yang sangat berpengalaman,” dia berkata.

Telepon berikutnya ya itu tadi. Dia berkabar bahwa dia menikmati untung besar dalam satu transaksi long put. Dia mengaku itu bukan keuntungan pertama, tetapi keuntungan terbesar yang diperolehnya.

Saya mencoba mengorek mengapa dia bisa mendapatkan untung besar dalam “sekali pukul”.
... baca selengkapnya di MENANGGUK UNTUNG DARI BERITA BURUK Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 23 November 2014

Kesedihanku

Kesedihanku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sampai saat ini, yang menurutku telah 21 hari aku berada di sini, seingatku tak ada seorang pun dari keluargaku yang datang menjenguk. Suamiku, anak-anakku, ayah, ibu, mertuaku, semuanya. Tak ada satu pun yang menjengukku. Semuanya seakan alpa tentang keadaanku di sini, di suatu tempat yang dikelilingi jeruji besi ini.

Jujur, aku masih tak habis pikir mengapa wanita lemah sepertiku berada di sini. Yang kuingat, aku memecahkan akuarium besar milik majikanku yang kemudian membuatnya murka, dan aku pun langsung dipecatnya begitu saja. Tak hanya sampai di situ, esoknya saat aku tengah bergumul bersama anak-anakku, bercanda ria bersama, aparat keamanan meringkusku dengan paksa dan menuduhku dengan hal yang bukan-bukan. Pencuri, ya aku dituduh mencuri perhiasan milik mantan majikanku sendiri. Aku coba menjelaskan semuanya, bahwa ini fitnah, ini tuduhan yang salah. Tapi siapa yang akan mendengarkanku?

Dan karena itulah, 21 hari terakhir kulewati dengan terpaksa di tempat yang begitu pengap ini. Ya, semoga saja aku tak salah menghitung hari-hariku, sebab aku hanya bisa
... baca selengkapnya di Kesedihanku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 22 November 2014

Kerja Pemimpin

Kerja Pemimpin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kita paham bahwa kepemimpinan bukanlah posisi atau jabatan. Karena itu pejabat, mereka yang memangku jabatan, belum tentu pantas di sebut pemimpin. Lihat saja sejumlah pejabat yang turun dari jabatannya, entah karena diturunkan atau pensiun, sebagian malah jadi pesakitan di mata hukum karena terkait korupsi; sebagian lagi mengalami post-power sindrom. Kalau ia benar-benar pemimpin, tanpa jabatan pun banyak orang akan tetap mengikutinya. Bahkan untuk pemimpin besar sekaliber Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Syahrir, setelah mereka wafat pun banyak orang masih dengan bangga mengaku sebagai pengikut setianya.

Kita paham bahwa kepemimpinan adalah pekerjaan. Cara menjadi pemimpin itu sederhana saja: kerjakanlah pekerjaan yang hanya pemimpin memilih melakukan jenis pekerjaan semacam itu; mereka yang bukan pemimpin akan menjauhi pekerjaan itu. Dan untuk itu tidak diperlukan apa-apa kecuali diri sendiri. Kekayaan besar tidak diperlukan, sebab pemimpin yang tidak kaya juga melegenda. M
... baca selengkapnya di Kerja Pemimpin Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sabtu, 15 November 2014

Pengajian KH Abdul Mu'thi Ponpes An-Najach Magelang 07092014 (1)

Wiro Sableng #172 : Empat Mayat Aneh

Wiro Sableng #172 : Empat Mayat Aneh - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : MALAM JAHANAM DI MATARAM

PUNCAK Bukit Batu Hangus, dini hari menjelang pagi. Udara dingin luar biasa karena hujan lebat baru saja berhenti. Tiupan angin seperti sembilu menyayat jangat, menusuk tulang sumsum. Dalam cuaca yang masih gelap kelihatan jelas delapan benda bersinar mengapung di udara, mengelilingi puncak bukit. Itulah delapan jimat yang dilemparkan Eyang Dukun Umbut Watukura bersama Panglima Pasukan Kerajaan Garung Parawata, Soka Kandawa Tabib Sepuluh Jari Dewa, Klingkit Kuning dan empat tokoh silat Istana berkepandaian tinggi lainnya.

Di puncak bukit, dt atas batu datar berwarna hitam gosong, Sri Maharaja Mataram Rakai Kayuwangi Dyah Uskapala duduk tak bergerak tengah melakukan tapa. Mata terpejam, dua tangan disilang di atas dada. Tubuh yang dipalut hawa sakti panas pelindung raga mengeluarkan asap ketika bersentuhan dengan udara dingin. Delapan jimat melindungi dirinya dari segala kemungkinan datangnya marabahaya. Perlahan-lahan tubuh itu tampak memancarkan cahaya lalu mulai bergetar. Pertanda ada bahaya mengancam!

Tiba-tiba wutt!

Del
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #172 : Empat Mayat Aneh - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 06 November 2014

KEKUATAN SEBUAH PUJIAN

Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1 - KEKUATAN SEBUAH PUJIANAda dua gadis bekerja pada sebuah perusahaan yang sama. Nona Wang dan Chang. Keduanya memiliki karakter yang berbeda dan karenanya tak dapat sharing atau bertukar pikiran bersama. Walaupun keduanya tidak saling membenci, namun mereka bukanlah sahabat karib dan tak saling mengagumi cara kerja serta sifat masing-masing. Suatu hari, nona Chang meminta teman kerja yang lain, Pak Chou, untuk menegur nona Wang agar ia memperbaiki serta mengontrol dorongan emosinya. Sebab kalau tidak demikian, tak akan ada orang yang mau berteman dengannya. Demikian alasan nona Chang. Pak Chou menyetujui permintaan nona Chang itu. Setelah beberapa hari, nona Chang berpapasan dengan nona Wang. Nona Wang dengan penuh ramah dan sopan menegur nona Chang. Sejak itu nona Chang melihat adanya perubahan besar dalam diri nona Wang, yang kelihatannya seakan-akan telah berubah menjadi seorang peribadi baru, seorang peribadi yang menyenangkan dan disukai banyak orang. Nona Chang lalu bertemu Pak Chou untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, serta menanyakan resep yang dipakai Pak Chou menasihati nona Wang. Pak Chou menjawab: 'Saya hanya berkata kepada nona Wang: Saat ini ada banyak orang yang memuji dan mengagumimu. Terutama nona Chang secara istimewa mengatakan bahwa engkau sangat lemah lembut, tahu mengontrol emosi, serta disukai banyak orang'. Nona Chang tertegun akan kehebatan Pak Chou yang telah mengubah peribadi nona Wang itu. Pujian adalah bunyi yang paling indah dari segala jenis bunyi-bunyian. ....
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1