Senin, 10 Januari 2011 11:12:00
|
SLEMAN (KRjogja.com) - Tempat wisata bencana, khususnya di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, hingga kini masih saja menjadi tujuan utama liburan. Ratusan kendaraan baik roda empat maupun roda dua dari luar daerah memenuhi ruang parkir yang ada.
"Pasca liburan panjang kemarin, pengunjung yang ke Kinahrejo masih banyak. Kalau hari ini kebanyakan dari luar daerah. Rata-rata adalah pengunjung keluarga," terang salah satu pemandu warga Ngrangkah, Umbulharjo, Sunardi, Minggu (9/1).
Kendati demikian, jumlah pengunjung memang tidak sebanyak saat liburan panjang akhir tahun 2010 kemarin. Namun tetap saja para pemandu kewalahan untuk melayani pengunjung. "Kemarin kan ada himbauan agar kenyamanan pengunjung diperhatikan. Makanya, kami melayani mereka dengan sebaik-baiknya. Tidak dibayar pun kami tidak masalah, yang penting tadi sudah beli karcis masuk," ungkap Sunardi.
Salah satu pengunjung dari Solo, Aryanto mengaku memilih datang ke Kinahrejo karena ingin mengenang romantika masa mudanya. Saat masih kuliah di UMY, pria berusia 34 ini sering melewatkan waktu ke Kaliadem.
"Setiap ke Kaliadem, pasti lewat Kinahrejo. Dulu juga sering mampir emperan rumah Mbah Maridjan. Ternyata Kaliadem sudah tak terlihat, dan Kinahrejo bisa seperti ini," tuturnya.
Bagi Aryanto, ada nilai tambah yang ia dapatkan dari kunjungan ke Kinahrejo ini. Salah satunya ialah aktifitas alam yang tidak bisa diremehkan. "Ini bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak. Makanya saya ajak anak saya kesini. Biar tertanam rasa cinta alam sekaligus waspada," imbuhnya. (Dhi)
"Pasca liburan panjang kemarin, pengunjung yang ke Kinahrejo masih banyak. Kalau hari ini kebanyakan dari luar daerah. Rata-rata adalah pengunjung keluarga," terang salah satu pemandu warga Ngrangkah, Umbulharjo, Sunardi, Minggu (9/1).
Kendati demikian, jumlah pengunjung memang tidak sebanyak saat liburan panjang akhir tahun 2010 kemarin. Namun tetap saja para pemandu kewalahan untuk melayani pengunjung. "Kemarin kan ada himbauan agar kenyamanan pengunjung diperhatikan. Makanya, kami melayani mereka dengan sebaik-baiknya. Tidak dibayar pun kami tidak masalah, yang penting tadi sudah beli karcis masuk," ungkap Sunardi.
Salah satu pengunjung dari Solo, Aryanto mengaku memilih datang ke Kinahrejo karena ingin mengenang romantika masa mudanya. Saat masih kuliah di UMY, pria berusia 34 ini sering melewatkan waktu ke Kaliadem.
"Setiap ke Kaliadem, pasti lewat Kinahrejo. Dulu juga sering mampir emperan rumah Mbah Maridjan. Ternyata Kaliadem sudah tak terlihat, dan Kinahrejo bisa seperti ini," tuturnya.
Bagi Aryanto, ada nilai tambah yang ia dapatkan dari kunjungan ke Kinahrejo ini. Salah satunya ialah aktifitas alam yang tidak bisa diremehkan. "Ini bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak. Makanya saya ajak anak saya kesini. Biar tertanam rasa cinta alam sekaligus waspada," imbuhnya. (Dhi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar