Dinasti Syailendra memang rajin membangun. Setelah sejumlah candi di dataran, mereka mengincar bukit Boko yang letaknya tiga kilometer dari gugusan candi Prambanan, Sewu, dan Plaosan, yakni kompleks Ratu Boko Mencakup dua desa, Dawung dan Sambirejo, kecamatan Prambanan, kompleks Ratu Boko bertengger persis di puncak bukit, 196 meter dpl. Dari sini pemandangan ke arah gunung Merapi pun praktis tanpa halangan. Ahli arkeologi yakin kompleks Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran dari dinasti Syailendra pada 760-780 masehi. Prasasti bertarikh 792 masehi menyebutkan Panangkaran menamai bangunan itu sebagai Abhayagiri Wihara yang berarti wihara Budha yang damai. Namun penerusnya, Rakai Walaing Pu Kumbhayoni yang berkuasa pada 856 - 863 masehi mengubah Abhayagiri Wihara sebagai kraton Walaing. Hal ini ditegaskan dalam inskripsi Mandyasih. | ||||||||
|
Rabu, 15 Desember 2010
CANDI RATU BOKO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar